Solusi Permission Denied Selenium-Manager di Linux: Kisah Raka dan Aplikasi Rekap Sitasi

Solusi Permission Denied Selenium-Manager di Linux: Kisah Raka dan Aplikasi Rekap Sitasi

Di sebuah sudut kamar kos sederhana di Yogyakarta, Raka duduk menatap layar laptop Linux-nya. Di hadapannya, jendela terminal penuh dengan baris perintah dan pesan error. Ini sudah hari ketiga dia mencoba menyempurnakan aplikasi rekap sitasi berbasis Python yang menggunakan Tkinter sebagai antarmuka dan Selenium sebagai otak scraping datanya.

Raka merasa semakin dekat dengan tujuan. Beberapa universitas besar seperti teknokrat.ac.id, ugm.ac.id, dan ui.ac.id sudah dia masukkan ke dalam daftar keyword yang ingin di-scrape dari Google Scholar. Tapi setiap kali tombol “Mulai Rekap” di klik, aplikasi malah membalas dengan sebuah pesan error yang menghantam semangatnya:

PermissionError: [Errno 13] Permission denied: '/home/pkm24/test/_internal/selenium/webdriver/common/linux/selenium-manager'

Raka menghela napas panjang. “Loh, kenapa ini nggak bisa dijalankan?” gumamnya sambil mengetuk-ngetuk touchpad. Dia tahu betul bahwa selenium-manager adalah alat baru dari Selenium yang secara otomatis mendownload dan mengatur driver sesuai browser. Tapi ini Linux — sistem operasi yang seringkali lebih cerewet soal izin.


Pencarian Jawaban di Balik Baris Kode

Setelah menelusuri file scrape.py dan dokumentasi Selenium, akhirnya Raka menyadari bahwa file selenium-manager yang disediakan di proyeknya belum diberi izin eksekusi. Itulah sebabnya sistem memblokir akses saat program mencoba menjalankannya.

Dengan semangat baru, dia mengetikkan perintah:

chmod +x /home/pkm24/test/_internal/selenium/webdriver/common/linux/selenium-manager

Seketika, terminal tidak lagi diam. Tidak ada pesan error. Ini adalah keheningan yang ditunggu-tunggu: keheningan sukses. Tanpa perlu reboot, tanpa perlu download ulang chromedriver, semuanya berjalan dengan mulus.

Raka kembali menekan tombol “Mulai Rekap”.

Dan kali ini, Tkinter tak mengeluh. Jendela kecil di layar menampilkan pesan progres:
Sedang memproses: teknokrat.ac.id
Sedang memproses: ui.ac.id
Sedang memproses: ugm.ac.id

Dari Error Menjadi Ilmu: Pelajaran untuk Raka (dan Kita)

Hari itu, Raka belajar bahwa kesalahan tak selalu datang dari logika program yang keliru. Terkadang, yang membuat Python gagal bekerja hanyalah soal izin. Permission. Sesuatu yang begitu teknis tapi berdampak besar.

Lebih dari itu, Raka juga menemukan bahwa memahami aliran sistem dan dependensi Selenium di Linux adalah hal yang penting. Jangan hanya mengandalkan “klik lalu jalan”, apalagi saat menggunakan tools otomatis seperti selenium-manager.

Epilog: Untuk Mereka yang Menghadapi Error yang Sama

Jika kamu juga mengalami pesan error seperti:

Permission denied: selenium-manager

Maka jawabannya bisa jadi sesederhana memberi hak eksekusi dengan chmod +x. Pastikan juga kamu tidak menjalankan skrip Python dengan user yang berbeda, dan sesuaikan hak akses file kamu. Bila perlu, arahkan sendiri path chromedriver ke lokasi manual untuk memastikan kestabilan.

Jangan takut pada error. Karena dalam dunia koding, error adalah guru yang paling jujur.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *