Beberapa waktu lalu, saya memutuskan untuk mulai mendalami pengembangan web berbasis PHP secara lebih serius. Selama ini, saya sudah cukup akrab dengan HTML, CSS, bahkan sedikit JavaScript. Namun, ketika masuk ke dunia PHP modern, satu nama terus-menerus muncul di berbagai tutorial dan dokumentasi: Composer. Katanya, Composer adalah dependency manager utama untuk PHP — semacam “jantung” bagi proyek-proyek modern berbasis framework seperti Laravel, Symfony, atau CodeIgniter. Maka, dimulailah perjalanan saya menginstall Composer di Linux, tepatnya di mesin Ubuntu yang sehari-hari saya gunakan untuk ngoding dan eksplorasi teknologi.
Saya pikir awalnya proses install Composer di Linux akan rumit, penuh error, atau bikin frustasi. Tapi ternyata, dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, semuanya berjalan mulus. Langkah pertama yang saya lakukan tentu saja adalah memperbarui sistem operasi. Ini adalah hal dasar yang penting karena seringkali error muncul hanya karena sistem belum di-update. Jadi saya langsung mengeksekusi perintah:
sudo apt update && sudo apt upgrade -y
Sembari menunggu proses update selesai, saya membaca-baca lagi dokumentasi di situs resmi Composer. Saya belajar bahwa Composer memerlukan PHP versi tertentu agar bisa berjalan. Maka saya lanjutkan dengan menginstal PHP dan dependensinya melalui perintah:
sudo apt install php php-cli unzip curl -y
Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman ini adalah: jangan pernah melewatkan hal-hal kecil seperti php-cli
atau unzip
. Tanpa mereka, proses instalasi bisa gagal di tengah jalan. Setelah memastikan semua dependencies terpasang, saya pun mengunduh installer Composer dengan curl:
curl -sS https://getcomposer.org/installer -o composer-setup.php
Langkah ini sangat penting karena Composer tidak tersedia langsung dari APT repository seperti aplikasi Linux lainnya. Tapi demi keamanan, saya juga belajar bahwa sebaiknya installer ini diverifikasi terlebih dahulu. Composer menyediakan signature SHA384 yang bisa dicek untuk memastikan installer tidak rusak atau dimanipulasi. Saya jalankan skrip pengecekan ini:
HASH="$(curl -sS https://composer.github.io/installer.sig)"
php -r "if (hash_file('sha384', 'composer-setup.php') === '$HASH') { echo 'Installer valid'; } else { echo 'Installer corrupt'; unlink('composer-setup.php'); } echo PHP_EOL;"
Setelah muncul pesan “Installer valid”, saya pun melanjutkan ke tahap paling menentukan: install Composer secara global, agar bisa dijalankan dari terminal kapan saja tanpa harus berpindah direktori:
sudo php composer-setup.php --install-dir=/usr/local/bin --filename=composer
Momen paling menyenangkan adalah ketika saya mengetik composer --version
dan melihat informasi versi Composer tampil di layar. Rasanya seperti berhasil membuka pintu ke dunia baru. Composer kini siap digunakan untuk mengelola library, menjalankan dependency resolution, dan bahkan membuat proyek Laravel hanya dengan satu baris perintah.
Penutup: Composer di Linux, Mudah Jika Tahu Caranya
Pengalaman install Composer di Linux mengajarkan saya satu hal penting: teknologi itu tidak sulit jika kita tahu cara mendekatinya. Composer memang terdengar teknis dan rumit bagi pemula, tapi nyatanya langkah-langkah instalasinya cukup sederhana — hanya perlu ketelitian dan sedikit keberanian mencoba. Sekarang, setiap kali saya mengerjakan proyek PHP, saya merasa jauh lebih siap karena Composer sudah menjadi bagian dari toolset saya. Jadi, kalau kamu juga sedang mencari cara install Composer di Linux, percayalah: prosesnya tidak sesulit yang kamu bayangkan. Mulailah dari langkah-langkah di atas, dan Composer akan siap mendampingi setiap baris kode PHP-mu.