Indonesia, sebagai salah satu negara dengan emisi karbon terbesar di dunia, memiliki peran penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim. Hal ini ditunjukkan dengan pengesahan Perjanjian Paris tahun 2016, dengan target pengurangan emisi sebesar 29% (secara mandiri) dan 41% (dengan bantuan internasional).
Komitmen tersebut diperkuat dengan target ambisius yang diumumkan Kementerian ESDM tahun 2024, yaitu penurunan gas rumah kaca menjadi 31,89% (mandiri) dan 43,20% (dengan bantuan internasional). Salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi emisi karbon adalah melalui kebijakan pajak karbon dan perdagangan karbon. Skema ini didukung oleh luasnya kawasan hutan di Indonesia yang berpotensi sebagai penyerap emisi.
E-book terbaru LindungiHutan, berjudul “Policy Carbon: Pemanfaatan dan Status Hutan di Indonesia”, memberikan gambaran mengenai tantangan dan peluang dalam pengelolaan emisi karbon. E-book ini membahas konsep carbon trading, carbon offset, dan regulasi yang mendukung upaya tersebut.
Selain itu, e-book ini menyoroti kondisi terkini hutan Indonesia, termasuk dampak deforestasi dan degradasi terhadap emisi karbon, peran penting hutan mangrove dan gambut dalam menyerap karbon dan melindungi ekosistem, serta langkah mitigasi karbon melalui penerapan kebijakan berbasis data dan sains, dengan referensi regulasi seperti Peraturan Pemerintah No. 98/2021 dan POJK No. 14/2023.
Lindungi Hutan berharap e-book ini dapat meningkatkan pemahaman publik tentang pentingnya menjaga hutan sebagai solusi terhadap krisis iklim. E-book “Policy Carbon: Pemanfaatan dan Status Hutan di Indonesia” tersedia secara gratis melalui https://tinyurl.com/carbonpolicyhutanindonesia.
Source : https://formatberita.com/pemanfaatan-hutan-indonesia-untuk-masa-depan-hijau/.
